Digital Journal Menggunakan Notion

Sekarang saya ingin berbagi pengalaman dengan teman-teman tentang journaling tetapi secara digital.

Saat ini saya fokus untuk membuat life journal secara digital di salah satu note-taking apps yang bagus banget menurut saya, yaitu Notion. Saya baru mencoba digital journaling ini bulan Mei dan sejauh ini sangat nyaman dan lebih flexible, serta banyak sekali keunggulan dari journaling secara digital ini.

Metodenya tidak jauh beda dengan bullet journal. Teman-teman bisa membuat habit tracker, daily log, monthly log, mood tracker dsb. Nanti saya akan jelaskan lebih detail bagaimana saya membuat journal secara digital menggunakan Notion.

Digital Journal di Notion

Di sini saya akan memberi tahu teman-teman cara membuat digital journal menggunakan Notion serta manfaat dan keunggulannya.

Notion Dashbord

Ini adalah tampilan depan notion saya khusus untuk life journal. Di Notion teman-teman bisa membuat beberapa page untuk topik yang berbeda dan di dalam page tersebut bisa dibuat subnya, jadi akan lebih terorganisir.

Di “LIFE in 2020” ini saya gunakan khusus untuk life journal di tahun 2020. Didalamnya ada beberapa sub kategori seperti habit tracker, monthly journal, monthly atau yearly review, self care tracker, gratitude journal dll.

Banyak sekali keunggulan dari journaling secara digital. Kita tidak harus beli buku khusus untuk journal ataupun alat-alat tulis seperti ballpoint, highlighter, brush pen, dll. Selain bisa hemat uang, digital journaling juga lebih flexible dan efisien karena kita bisa mengisi journal di mana pun tanpa perlu membawa buku journal.

Monthly Journal

Di monthly journal ini biasanya saya menceritakan tentang kejadian di hari itu. Saya juga membuat kategori untuk produktivitas, feeling/mood tracker, gratitude list, improvement, dsb. Jadi saya bisa mengetahui sejauh mana produktivitas saya di hari itu.

Salah satu keunggulan digital journal menggunakan Notion adalah kita tidak harus membuat set-up journal setiap bulannya, kita hanya perlu menggunakan template yang sudah kita buat seperti bulan sebelumnya dan kita bisa menambah atau mengurangkan kategori sesuai dengan kebutuhan kita. Berbeda dengan membuat bullet journal di buku, setiap bulan kita harus membuat set-up journal.

Ini adalah contoh bagaimana saya membuat set-up monthly journal untuk bulan Agustus. Untuk bulan sebelumnya biasanya saya masukan kedalam page “Archieve” sehingga setiap bulan akan terorganisir.

Habit Tracker

Hal yang paling saya sukai dari digital journal di Notion adalah saya bisa mengetahui sejauh mana progress saya di setiap habit yang ingin saya bangun, baik satu persatu maupun secara keseluruhan.

Di sini saya membuat habit tracker untuk bulan Agustus menggunakan template bulan-bulan sebelumnya. Lebih cepat dan flexible. Teman-teman bisa menambah atau mengurangi habit sesuai dengan keinginan.

Daily Log

Sebenarnya saya tidak membuat monthly log atau daily log di journal bulan sebelumnya karena saya biasa menggunakan metode GTD (Get Things Done). Tetapi di bulan ini saya ingin mencoba membuat daily log.

Ini adalah GTD Dashboard saya. Di GTD ini saya pisah berdasarkan kategori “Week”. Jadi supaya lebih teratur dan lebih mudah untuk mengetahui tugas tersebut di hari apa dan minggu ke-berapa. Di Notion kita bisa menambahkan status pekerjaan itu, apakah belum dimulai, sedang berlangsung atau sudah selesai. Kita juga bisa menambahkan deadline dan membuat fitur reminder supaya kita tidak lupa.